PERNIKAHAN DAN SUBJECTIVE WELL-BEING: SEBUAH KAJIAN META-ANALISIS

Yudho Bawono

Abstract


Studi ini merupakan studi meta-analisis hubungan antara pernikahan dengan subjective well-being. Studi ini mengumpulkan 10 data primer. Hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara pernikahan dengan subjective well-being. Studi meta-analisis ini mendukung studi-studi terdahulu yang menyatakan bahwa pernikahan berkorelasi dengan subjective well-being, artinya orang-orang yang statusnya menikah memiliki subjective well-being yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak menikah.

References


*Anindya, A. S. & Soetjiningsih, C. H. (2017). Kepuasan Perkawinan dengan Kesejahteraan Subjektif Perempuan dengan Profesi Guru Sekolah Dasar. Insan. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental. 2017. Vol. 2 (1), 42-50 Arbiyah, N., Nurwianti, F. & Oriza, I. I. D. (2008). Hubungan Bersyukur dan Subjective Well Being pada Penduduk Miskin. Jurnal Psikologi Sosial. Vol. 14, No. 01, Januari, 11-24 Aryanto, C., B. & Hartono, S., S., B. (2014). Perbandingan Subjective Well-Being Musisi dan Non-Musisi. Mind Set (Jurnal Ilmiah Psikologi). Vol. 6. No. 1, Desember, 1-13

Aryati, A. D. (2010). Hubungan antara Kepuasan Perkawinan dengan Subjective Well-Being pada Wanita Dual Career. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Christina, D. & Matulessy, A. (2016). Penyesuaian Perkawinan, Subjective Well-Being dan Konflik Perkawinan. Persona. Jurnal Psikologi Indonesia. Januari 2016. Vol. 5, No.01, hal. 1-14

Dewi, L. H. (2009). Hubungan antara Penyesuaian Diri dalam Perkawinan dengan Kepuasan dalam Perkawinan pada Wanita yang Bekerja. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Diener, E. & Ryan, K. (2009). Subjective Well-Being : A General Overview. South African Journal of Psychology, 39(4), pp. 391-406 Diener. E. (2000). Subjective Well-Being: The Science of Happiness and a Proposal for a National Index. American Psychologist Journal. 55(1), 34-43 Diener. E., Suh, E., M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective Well-Being : Three Decades of Progress. Psychological Bulletin, 1999, Vol.125, No.2, 276-302 Indriastuti. N. W. (2017). Subjective Well-Being pada Perempuan Menikah Dini dengan Usia Pernikahan Long-Term Marriage : Pendekatan Kualitatif Metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Proceeding Book. Seminar Nasional “Penerapan Psikologi Positif pada Masyarakat Urban”. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Kurniati, N. M. T. (2011). Tingkat Keberfungsian Keluarga dan Subjective Well-Being pada Remaja : Tinjauan Circumplex. Jurnal Psikologi. Depok : Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Latipah, E. (2010). Strategi Self Regulated Learning dan Prestasi Belajar: Kajian Meta Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 37. No. 1. Juni 2010. 110-129 Miswiyawati, D. (2017). Subjective Well-Being pada Pasangan yang Menikah Muda. Skripsi. (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Nayana, F. R. (2013). Kefungsian Keluarga dan Subjective Well-Being pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol.01, No.02, Agustus, 230-244 Rufaedah. A. (2012). Hubungan Antara Self-Construal dan Subjective Well-Being pada Etnis Jawa. Tesis (tidak diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Program Studi Ilmu Psikologi Peminatan Psikologi Sosial. Universitas Indonesia Ryan, R. M. & Deci, E. L. (2001). On Happiness and Human Potentials: a Review of Research on Hedonic and Eudamonic Well Being. Annual Review Psychology. 52:141-166 Sasmita, M. & Yulianti, A. (2013). Kesepian dengan Kesejahteraan Subjektif pada Usia Lanjut yang Tinggal di Panti Jompo Khusnul Khotimah Pekanbaru Riau. Psympathic (Jurnal Ilmiah Psikologi). Vol. VI, No. 1, Juni, 825-832 Setyawan, A. (2016). Kualitas Hidup Perempuan Pulau mandangin yang Menikah Dini. Skripsi. (tidak diterbitkan). Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Snyder, S. R. & Lopez, S. J. (2007). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press Soetjiningsih, C. H. (2012). Karakter Entrepreneur, Prestasi Studi, dan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Tahun Pertama (Studi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga). Proceeding. Temu Ilmiah Nasional VIII Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Himpunan Psikologi Indonesia, 93-104

Subrata, P. (2015). Hubungan antara Penyesuaian Pernikahan dengan Kepuasan Pernikahan pada Suami Istri Beda Agama. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana

Suminar, D. R. (2006). Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif. INSAN. Vol. 8, No. 1, April, 41-53

Syahrir, R. (2017). Hubungan Penyesuaian Perkawinan dengan Kebahagiaan pada Remaja (Desa Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara). Psikoborneo. 2017. 5 (2), 256-266 Tjubandrio. F., Rahaju, S., & Prihanto, S. (2012). Art Therapy untuk Peningkatan Subjective Well-Being Lansia. Jurnal Psikologi Indonesia. 2012. Vol. IX, No. 2, 67-74

Triwahyuningsih, Y. (2017). Kajian Meta-Analisis Hubungan antara Self




DOI: http://dx.doi.org/10.22441/biopsikososial.v1i2.2165

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Biopsikososial : Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta

 

Print ISSN: 2599-0470

Online ISSN: 2598-4918

 

 

JBUMB and its articles is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Tim Editorial Office

JBUMB 

Universitas Mercu Buana

Jalan Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat