ART THERAPY SENI LUKIS EKSPRESIF UNTUK PENDERITA GANGGUAN KEJIWAAN DI UNIT INFORMASI LAYANAN SOSIAL (UILS) MERUYA

Nina Maftukha

Abstract


Ringkasan

Art therapy dengan melukis ekspresif mengintegrasikan berbagai jenis seni lukis dalam suasana yang aman dan tidak menghakimi untuk memfasilitasi penderita psikotik dalam penyembuhan. Untuk menggunakan seni secara ekspresif berarti masuk ke alam batin kita untuk menemukan perasaan dan mengekspresikannya melalui seni visual, gerakan, suara, tulisan atau drama. Proses ini mendorong pembebasan, pemahaman diri, wawasan dan membangkitkan kreativitas dan keadaan kesadaran transpersonal, sehingga dapat mempercepat masa penyembuhan dengan dimulai dari dalam diri dengan meluapkan ekspresi pada media lukis.

Di sini posisi seni sebagai fenomena eksistensial menjembatani yang menyatukan ritual, imajinasi dan dunia mimpi dengan cara yang tidak dapat dilakukan aktivitas lain. Tujuan seni adalah untuk tidak mewakili penampilan luar, tetapi signifikansi batin mereka, sehingga bisa dikatakan bentuk simbolis perasaan manusia. Oleh karena itu, dicanangkan dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat di Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Meruya Selatan yang dibawahi oleh Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng. Hasil dari program ini adalah mempercepat proses penyembuhan penderita psikotik dengan media terapi penyembuhan untuk permasalahan gangguan kejiwaan dengan melukis ekspresi.

Kata Kunci: Art Therapy, lukis ekspresif, penderita gangguan kejiwaan 

 

Abstract

Art therapy by expressive painting integrates various types of painting in a safe and non-judgemental atmosphere to facilitate psychotic sufferers in healing. To use art expressively means entering into our inner realms to discover feelings and express them through visual art, movement, sound, writing or drama. This process encourages liberation, self-understanding, insight and awakens creativity and transpersonal states of consciousness, thereby accelerating the healing period by expressing their fear, anxiety, or other psychiatric problems to the media.

In this case, the position of art is as an existential bridging phenomenon that unites ritual, imagination and dream world in a way that no other activity can do. The purpose of art is not to represent the outward appearance, but their inner significance, so it can be said to be a symbolic form of human feelings. Therefore, it is proclaimed in a community service activity at Social Service Information Unit (UILS) South Meruya which is covered by Social House of Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng. The result of this program is to accelerate the healing process of patients with psychiatric disorders by conducting expressive painting. 

Keywords: Art Therapy, expressive painting,  ekspresif, patient with psychiatric disorder


Keywords


Art Therapy; lukis ekspresif; penderita gangguan kejiwaan

Full Text:

PDF PDF

References


Rujukan Dari Buku

Arasteh, A.R., & Arasteh, J.D. (1976). Creativity in Human Development. New York: John Wiley & Sons, 140.

Damajanti. (2013). Psikologi Seni. Bandung: ITB.

Feldman, Edmund Burke. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Kartika, Yunita Ayu. (2017). Pengaruh Pemberian Terapi Seni dengan

Metode Menggambar Terhadap Penurunan Stres Kerja pada Mahasiswa yang Bekerja. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Maftukha, Nina & Hasni, Fatimah Yasmin. (2017). Benda dan Tumbuhan Sekitar sebagai Ide Seni Motif Cap pada Kain (untuk Siswa Sekolah Dasar). Narada 4(2), 197-204.

Pertiwi, Elisabeth Melia Putri. (2017). Pengaruh Guided Imagery terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa SMP. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Tabrani, Primadi. (2005). Bahasa Rupa. Bandung: ITB.

Rujukan Dari Internet

Freud, Sigmund. (1913). On Psycho-analysis. Diambil dari http://www.freudfile.org/psychoanalysis/freud_psy.html

Freud, Sigmund. (n.d). Psychoanalysis - Techiques and Practice. Retrieved from http://www.freudfile.org/psychoanalysis/definition.html


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


NARADA: Jurnal Desain & Seni

Fakultas Desain dan Seni Kreatif
Universitas Mercu Buana
Gedung E Lantai 4
Jl. Raya Meruya Selatan no.1, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335

Journal International Standard Serial Number (ISSN) Registration:

 

The Journal is indexed by:

Tools for Citations & Plagiarism Detection:

 
 

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional